Search

Open Rate Email, Click Rate dan Cara Mengoptimasi Statistik pengiriman email

  • Share this:
Open Rate Email, Click Rate dan Cara Mengoptimasi Statistik pengiriman email

Dalam metode email marketing,

open rate email

dan

click rate

sangat membantu para email marketer untuk meninjau sejauh apa campaign email nya sukses dan berhasil. Open rate email adalah persentase jumlah email terbaca pada saat kita mengirimkan email ke subscriber. Cara menghitungnya adalah,

jumlah email yang dibuka di bagi email terkirim dikurangi bounce email



sedangkan Click rate email adalah jumlah persentasi aksi klik link yang dilakukan pembaca email yang kita kirimkan. Apa sih yang membuat Open rate email dan click rate email itu kecil ? ada banyak faktor sebenarnya, kenapa email yang dikirimkan itu jarang dibuka bahkan terjadi klik link didalam email tersebut. Kita bahas salah satu diataranya :

  • Judul atau subject Email kurang Menarik Hal ini jarang diperhatikan oleh pelaku email marketing jika baru saja menerapkan strategi email marketing. padahal ini wajib dilakukan untuk memancing terjadinya aksi yang kita inginkan.
     
  • Pembaca atau Subscriber tidak mengenali anda hal ini harus nya tidak terjadi, kecuali anda melakukan scrapping email (hal yang sangat harus kita tinggalkan). karena tidak ada orang yang mau dikirimi Email SPAM. bangun lah personal branding, dan biarkan subscriber datang secara natural.
     
  • Konten Email tidak bermutu Konten email yang dikirimkan haruslah menarik dan sesuai dengan kebutuhan pembaca atau subscriber anda, biarkan mereka merasakan dan mendapatkan manfaat dari informasi yang anda bagikan.

  Anda telah melakukan segala sesuatunya dengan benar, Anda telah membuat konten email marketing yang menarik, menambahkan call-to-action yang efektif dan sudah menemukan formula yang tepat untuk subject email. Akan tetapi, masih ada sesuatu yang salah! Open rate email (persentase terbacanya email) belum juga mengalami peningkatan dan bahkan mulai terasa bahwa ada sejumlah kontak yang tidak pernah membuka email Anda. Mengapa ini terjadi ? Jawabannya mungkin lebih sederhana dari yang Anda pikir. Apakah orang mudah mengenali Anda ? Salah satu penyebab mengapa orang mungkin tidak membuka email Anda adalah karena mereka tidak mengenali Anda atau bisnis Anda dalam inbox mereka. Kebanyakan orang umumnya tidak suka membuka email-email dari orang yang mereka tidak kenal atau tidak percayai. Itulah sebagian alasan mengapa ada folder “Junk” atau “Spam”. Orang terkadang menyalah artikan email Anda sebagai salah satu pesan yang tidak diinginkan. Jadi, apa yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi masalah ini? 4 tips sederhana ini bisa sangat membantu :

  1. Pilih “Nama Pengirim” yang Tepat Cara paling mudah untuk menentukan nama apa yang sebaiknya digunakan sebagai “nama pengirim” adalah dengan menjawab pertanyaan berikut: “Bagaimana orang mengenal bisnis atau organisasi saya dengan mudah dan cepat?” Bagi beberapa orang, jawaban pertanyaan di atas tentunya adalah nama brand Anda. Misalnya, jika seorang pria bernama Patty Smith memiliki sebuah usaha bakery dengan basis pelanggan lokal yang kuat, maka dia sebaiknya memilih nama Patty’s Bakery. Tetapi jika nama Patty lebih dikenal oleh para pelanggannya sebagai layanan pembuatan kue khusus yang dibuatnya, maka dia bisa menggunakan Patty Smith sehingga para pelanggannya akan tahu bahwa email yang dikirim datang dari dia.
     
  2. Memilih “Alamat Email Pengirim” yang tepat Alamat email yang Anda putuskan untuk gunakan ketika Anda membuat akun email marketing Anda yang pertama mungkin tidak sama dengan alamat email yang Anda ingin gunakan saat ini. Bagi 68% pelanggan, familiar dengan orang yang mengirim email adalah alasan utama mengapa mereka memutuskan untuk membuka email yang diterima. Jika Anda masih menggunakan alamat email pribadi (misalnya [email protected]) ketimbang email bisnis (misalnya [email protected]), Anda belum membuat email yang bisa dikenali secara instan.
     
  3. Lakukan branding subject email jika memungkinkan Meskipun Anda mungkin tidak selamanya memiliki ruang untuk memasukkan nama brand ke dalam subject email (subject email yang paling baik adalah 5-7 kata atau maksimal 30 karakter), tidak ada salahnya mencoba jika Anda menganggap orang-orang bermasalah dalam mengenali email Anda.
     
  4. Gunakan Tools Email Marketing atau Autoresponder yang Tepat Terkadang, demi memiliki sebuah tools autoresponder untuk email marketing kita justru tidak memperhatikan hal-hal yang harus dijaga selama proses kirim mengirim email. Sehingga langkah SETAN pun dilakukan (Cracking), ini tentu akan merugikan anda sendiri.

 

Untuk hal-hal yang berkaitan dengan upaya agar bisa dikenali di dalam inbox email, perbaikan yang sedikit sekalipun bisa memberikan perbedaan yang besar. Ini khususnya penting sejak diperkenalkannya tab Gmail yang baru. Dengan layout tab yang baru tersebut, email Anda akan berkompetisi langsung dengan berbagai update dan promosi brand lain. Cara terbaik agar menonjol adalah memastikan orang-orang yang telah mengenal, menyukai, dan mempercayai bisnis Anda bisa langsung mengenali email dari Anda!

ZULFIANTO ..

ZULFIANTO ..

Sejak tahun 2014 saya menjadi seorang Internet marketer, mentor BelajarServer.com, Web Desain, Kelas Email Marketing, Founder Mautic Academy Indonesia ,Konsultan dan layanan jasa Email marketing dan Founder e-Jasa Digital Marketing.